
Yudisiawan FUH Asal Malaysia Khairul bin Sabu: Kuliah di UIN Antasari Menambah Banyak Pengalaman Berbeda
BANJARMASIN – Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUH) pada Yudisium Semester Ganjil 2024/2025, Kamis (17/4/2025), di Auditorium Mastur Jahri, meluluskan dua mahasiswa asing yang berasal dari Negeri Jiran. Mereka adalah Khairul bin Sabu dan Hafizah Atirah, yang sama-sama menempuh pendidikan di Program Studi (Prodi) S-1 Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT).
Khairul selama menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Antasari, mengaku sangat terkesan dengan masyarakat Banjar yang baik hati dan ramah. Lingkungan yang kondusif, ditambah dengan keseriusannya dalam belajar, membuatnya bisa menyelesaikan pendidikan strata satu dalam waktu yang relatif cepat.
“Tiga tahun setengah, sejak 2021,” ungkap Khairul kepada Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi.
Ia mengakui, banyak pengalaman baru didapat, karena bahasa dan budaya yang berbeda antara Indonesia dan Malaysia. Hal tersebut semakin menambah wawasan dan pengetahuannya.
“Sangat banyak karya yang berbeda dari Malaysia,” ujar Khairul dengan logatnya yang kental.
Keuntungan lain yang didapatnya selama mengenyam pendidikan di UIN Antasari, adalah bisa mengenalkan negara asalnya kepada masyarakat Indonesia, khususnya Banjar, agar tidak hanya mengetahui Malaysia dari media sosial saja.
“Dengan adanya saya di sini, saya juga bisa mengenalkan bagaimana Malaysia,” terang pemuda murah senyum itu.
Tak lupa Khairul berpesan kepada teman-temannya yang ada di Malaysia, untuk juga berkuliah di UIN Antasari.
“Beranikan diri untuk keluar dari Malaysia, karena dengan perbedaan budaya dan bahasa, banyak memberi pengalaman yang berbeda bagi kita,” ujarnya mantap.
Diketahui, UIN Antasari saat ini banyak diminati mahasiswa asing, dengan di antaranya ada juga yang berasal dari Thailand. Mereka tersebar di beberapa program studi. Tahun ini, total mahasiswa asing yang berkuliah di UIN Antasari sebanyak 39 orang.
(Jam/Fur/Ana)