Workshop Penyusunan Kurikulum Prodi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Antasari Banjarmasin
Pada hari Jumat, 18 Oktober 2024, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Antasari Banjarmasin mengadakan Workshop Penyusunan Kurikulum Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi. Acara tersebut berlangsung di Ruang Munaqasyah dan dihadiri oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, Dr. Dzikri Nirwana, M.Ag., serta dosen Tasawuf dan dosen Prodi Psikologi Islam. Dan dihadiri oleh Dr. Alim Roswantoro, M.Ag., dosen Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang sekaligus menjadi Narasumber.
Dalam sambutannya, Dr. Dzikri Nirwana, M.Ag. memberikan apresiasi yang tinggi atas kinerja panitia dalam menyukseskan workshop ini. Ia juga berharap bahwa Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi dapat segera terwujud dan menghasilkan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat serta UIN Antasari Banjarmasin. Program studi ini diharapkan akan menjadi salah satu unggulan yang tidak hanya berperan dalam dunia akademik, tetapi juga memberikan manfaat praktis bagi masyarakat dalam bidang kesehatan mental dan spiritual.
Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi di UIN Antasari Banjarmasin memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri yang didasarkan pada empat pilar filosofi keilmuannya, yaitu:
1. Integrasi Dinamis yang Mendalam
Program ini menggabungkan ilmu tasawuf yang kaya akan nilai-nilai spiritual dengan psikologi modern berbasis bukti. Pendekatan holistik yang ditawarkan memungkinkan mahasiswa untuk memahami manusia secara menyeluruh, baik dari aspek spiritual, psikologis, maupun sosial. Dengan demikian, solusi yang diberikan pun menjadi lebih komprehensif, mencakup kebutuhan individu maupun masyarakat.
2. Integrasi Islam dan Kebangsaan yang Kuat
Lulusan program ini diharapkan memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Islam yang sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan, seperti toleransi, kedamaian, dan keadilan. Program ini juga menghubungkan nilai-nilai tasawuf dengan konteks sosial budaya masyarakat Banjar, sehingga relevan dan bermakna bagi mahasiswa, serta memberikan kontribusi bagi bangsa.
3. Berbasis Lokal yang Mendalam
Kearifan lokal masyarakat Banjar, khususnya yang terkait dengan kesehatan mental dan spiritual, menjadi salah satu fokus utama dalam program ini. Selain itu, lulusan akan dilatih untuk mengembangkan solusi berbasis komunitas, seperti konseling, terapi kelompok, dan pemberdayaan masyarakat, sehingga dapat berkontribusi dalam pelestarianp budaya lokal.
4. Berwawasan Global yang Relevan
Program ini juga menjalin koneksi internasional dengan lembaga pendidikan dan penelitian untuk memperkaya pengetahuan mahasiswa. Kurikulum yang dikembangkan akan relevan dengan perkembangan terbaru di bidang psikologi dan terapi, sehingga lulusan siap bersaing di pasar kerja global.
Dr. Alim Roswantoro, M.Ag., yang menjadi narasumber dalam workshop ini, memberikan masukan penting terkait struktur kurikulum Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi. Menurutnya, salah satu proses terpenting yang belum ada adalah pemetaan bahan kajian. Bahan kajian ini sangat penting untuk menentukan kompetensi apa yang harus dikuasai oleh mahasiswa, sehingga mereka dapat mencapai capaian pembelajaran yang diharapkan. Bahan kajian tersebut nantinya akan menjadi dasar untuk pemetaan mata kuliah yang akan diajarkan.
Dengan adanya masukan tersebut, diharapkan penyusunan kurikulum Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi dapat semakin matang dan siap diimplementasikan, sehingga memberikan dampak positif baik bagi mahasiswa maupun masyarakat luas.
