Bahasa sebagai Jendela Ilmu Pengetahuan, Sambutan Dekan dalam Pembukaan Olimpiade Bahasa Asing V 2019
Pada hari ini, (Sabtu, 30 November 2019) mahasiswa Program Khusus Ulama mengikuti pembukaan Olimpiade Bahasa Asing V 2019 di Aula Gedung Asrama IV Kampus UIN Antasari Banjarmasin. Kegiatan olimpiade ini direncanakan akan berlangsung selama tujuh hari, mulai Sabtu, 30 November 2019 sampai dengan Sabtu, 7 Desember 2019.
Acara pembukaan olimpiade ini dihadiri Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, Wakil Dekan III, Ketua Pengelola PKU, Pengasuh Asrama, Pengurus OPKU dan Dewan Musyrif dan diikuti seluruh mahasiswa PKU.
Miftah Rusdi sebagai ketua pelaksana dalam laporannya menyebutkan ada 16 bidang yang akan dilombakan dalam kegiatan olimpiade tahun ini, di antaranya khithabah (public speaking), debat bahasa Arab dan Inggris, tafsir bahasa Arab dan Inggris, fahm al-maqru bahasa Arab dan Inggris, ilqa’ al-qishshah (story telling), reading text (qira’ah al-kutub), essay (insya), singing contest, short movie (masrahiyah), dan Duta Bahasa.
Sedangkan Ketua Pengelola PKU dalam sambutannya menjelaskan bahwa Program Khusus Ulama merupakan tempat seperti kawah candradimuka, tempat untuk menggembleng mahasiswa yang unggul, berkualitas dan pilihan, yang dalam proses pelaksanaannya harus diiringi dengan evaluasi yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, olimpiade bahasa merupakan salah satu sarana evaluasi terhadap keberhasilan pelaksanaan pembinaan intensif di PKU, di samping sekaligus sebagai ajang penggalian dan penelusuran bakat dan minat, serta wahana pengembangan dan improvisasi diri bagi mahasiswa PKU.
Sementara Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, Dr. Irfan Noor, M. Hum., dalam sambutannya lebih fokus menyoroti peran penguasaan bahasa asing sebagai jendela ilmu pengetahuan. Menurutnya, pengembangan ilmu-ilmu yang dikaji di PTKIN terkait erat dengan penguasaan bahasa Arab dan Inggris. Ilmu-ilmu tersebut referensi utamanya adalah menggunakan kedua bahasa tersebut. Di samping itu, dalam kenyataan di lapangan, persyaratan utama masuk perguruan tinggi, baik dalam negeri maupun luar negeri, sekarang ini adalah lulus tes bahasa tersebut. Untuk bisa melanjutkan studi, penguasaan kedua bahasa tersebut menjadi keniscayaan. Karena itu, beliau mengharap dan mendorong kegiatan olimpiade ini bisa memberikan kontribusi terhadap penguatan penguasaan bahasa Arab dan Inggris bagi mahasiswa PKU.
Kendatipun demikian, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora di akhir sambutannya mengingatkan tentang pentingnya juga penguasaan bahasa kita sendiri, bahwa bahasa Indonesia jangan sampai terabaikan dan terlupakan dalam posisinya sebagai bahasa ilmu pengetahuan. Penulisan karya ilmiah dengan bahasa Indonesia yang baik perlu juga terus didorong dan ditingkatkan. @bas
