Delegasi FUH UIN Antasari Ikuti Pelatihan AI dan Penandatanganan Kerja Sama di UIN Sunan Ampel Surabaya
Surabaya, 19 Desember 2024 – Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUH) UIN Antasari Banjarmasin mengirimkan delegasi untuk menghadiri pelatihan pengoptimalan Artificial Intelligence (AI) dalam penulisan karya ilmiah dan penandatanganan kerja sama dengan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya.
Delegasi ini terdiri atas empat mahasiswa terbaik dari masing-masing program studi berdasarkan hasil seleksi mahasiswa teladan tingkat fakultas tahun 2024, yaitu Annisa Meilinda (Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam), Siti Salbiyah (Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir), Mira Ayudia Sari (Program Studi Studi Agama-Agama), dan Najwa Khalisa Yasmin (Program Studi Psikologi Islam). Delegasi tersebut bertolak bersama Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama FUH UIN Antasari, Dr. Ahmad Mujahid, M.Ag.
Kegiatan dimulai pada Kamis, 19 Desember 2024, dengan pelatihan pengoptimalan teknologi AI yang dipandu oleh dua pemateri ahli, Naufal Cholily, M.Ag., dan Hasan Mahfudh, M.Hum. Dalam pelatihan ini, para peserta diperkenalkan dengan berbagai metode pemanfaatan AI sebagai alat bantu dalam menulis karya ilmiah secara efisien, tanpa mengabaikan standar akademik yang berlaku.
“Jadikan teknologi sebagai asisten, bukan majikan” ujar salah satu pemateri, menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan kemampuan berpikir kritis.
Setelah pelatihan, kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan kerja sama antara FUH UIN Antasari dan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel. Penandatanganan dilakukan oleh Dr. Ahmad Mujahid, M.Ag., selaku Wakil Dekan III FUH UIN Antasari, dan Dr. Andi Suwarko, M.Si., selaku Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat hubungan kedua institusi. Delegasi FUH juga mendapatkan kesempatan untuk turut menyaksikan sidang promosi doktor Ahmad Zaidanil Kamil, M.Ag., dengan disertasi berjudul “Diskursus Al-Qur’an Bahasa Madura: Kontestasi Ideologi dalam Terjemah Al-Qur’an Karya JPS, LP2Q, dan IAIN”. Dengan predikat cum laude, pencapaian tersebut menjadi inspirasi bagi para delegasi untuk terus berkomitmen terhadap pengembangan akademik. Setelah kegiatan resmi di kampus, delegasi kembali ke hotel untuk beristirahat. Namun, situasi yang tidak kondusif di hotel memaksa mereka mencari tempat istirahat alternatif. Delegasi akhirnya menemukan Masjid Pemuda Konsulat, sebuah masjid yang dikenal ramah terhadap musafir.
Masjid ini memberikan pengalaman yang luar biasa bagi para delegasi, salah satunya warung makan gratis yang terbuka bagi semua kalangan tanpa memandang agama atau status sosial. “Kegiatan di masjid ini menunjukkan bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kebermanfaatan bagi masyarakat luas,” ungkap salah satu delegasi. Perjalanan delegasi FUH UIN Antasari ini tidak hanya memperkaya wawasan dalam bidang akademik, tetapi juga memberikan pelajaran berharga mengenai nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi momentum strategis untuk meningkatkan kualitas kerja sama antarfakultas serta mendukung pengembangan inovasi akademik di masa depan.