Dhiza Aliffia dari Psikologi Islam Raih Wisudawan Terbaik ke-3 dalam Wisuda UIN Antasari ke-82 dan 83
Banjarbaru, Sabtu 21 September 2024. Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin menggelar Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Sarjana ke-82 dan 83 di Gedung Serbaguna Kampus 2, Banjarbaru. Acara tersebut dihadiri oleh 973 wisudawan beserta keluarga, para dosen, serta tamu undangan dari kalangan akademisi. Suasana penuh kebahagiaan dan kebanggaan mewarnai prosesi wisuda yang berlangsung khidmat.
Rektor UIN Antasari, Prof. Dr. H. Mujiburrahman, MA., dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan apresiasi yang mendalam kepada para wisudawan atas kerja keras dan dedikasi yang telah mereka tunjukkan selama masa studi. “Wisuda ini bukan hanya bentuk penghargaan atas usaha kalian, tetapi juga wujud syukur atas dukungan keluarga, dosen, dan semua pihak yang terlibat dalam kesuksesan ini. Kalian adalah harapan masa depan yang siap memberi kontribusi positif bagi masyarakat,” ujar rektor dalam pidatonya.
Di antara para wisudawan yang meraih prestasi istimewa, salah satu sorotan utama adalah keberhasilan Dhiza Aliffia, wisudawati dari Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, Program Studi Psikologi Islam, yang berhasil meraih penghargaan sebagai Wisudawan Terbaik ke-3. Pencapaian Dhiza semakin mengukuhkan Fakultas Ushuluddin sebagai salah satu fakultas unggulan di UIN Antasari yang dikenal menghasilkan lulusan berkualitas tinggi.
Dalam wawancara eksklusif, Dhiza mengisahkan perjalanannya selama menempuh pendidikan. “Motivasi terbesar saya adalah keinginan yang kuat untuk terus belajar dan meningkatkan kapasitas diri. Sejak kecil, saya bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Hal ini semakin kuat berkat dukungan konsisten dari orang tua saya,” ungkapnya penuh semangat.
Dhiza juga menjelaskan bahwa dukungan orang tua sangat berperan dalam perjalanan akademiknya. “Orang tua saya memberikan dukungan moral dan emosional yang luar biasa, yang membuat saya tetap termotivasi dalam menyelesaikan studi,” tambahnya. Ia pun terinspirasi oleh orang-orang di sekitarnya yang memiliki karakter kuat dan selalu berprestasi.
Dalam membagi waktu antara studi, organisasi, dan kehidupan pribadi, Dhiza memiliki kiat tersendiri. “Saya selalu membuat jadwal mingguan yang terstruktur untuk memastikan semua tugas terselesaikan dengan baik, tanpa mengabaikan waktu bersama keluarga dan aktivitas organisasi yang saya ikuti,” jelasnya. Ketekunannya dalam mengatur waktu inilah yang membantu Dhiza mencapai kesuksesan di bidang akademik tanpa mengorbankan kehidupan sosialnya.
Salah satu tantangan terbesar yang ia hadapi adalah beradaptasi dengan materi kuliah yang baru dan menantang. Namun, berkat semangat pantang menyerah dan dukungan dari teman-teman, Dhiza mampu melewati berbagai rintangan, termasuk menyelesaikan skripsinya. “Momen paling berkesan bagi saya adalah saat berhasil menyelesaikan skripsi. Saya awalnya tidak menyangka bisa menjadi wisudawan terbaik ke-3, tetapi saya sangat bersyukur atas pencapaian ini yang menjadi puncak dari seluruh usaha saya selama kuliah,” ujarnya dengan penuh haru.
Di akhir wawancara, Dhiza berpesan kepada mahasiswa lain untuk tidak hanya fokus pada nilai akademis, tetapi juga penguasaan ilmu dan integritas dalam belajar. “Nilai itu penting, tapi yang lebih utama adalah pemahaman terhadap ilmu dan bagaimana kita mengamalkannya dengan baik. Ilmu yang diamalkan akan membawa manfaat besar di masa depan,” pesannya dengan tegas.
Wisuda kali ini tidak hanya menjadi momen penting bagi para wisudawan, tetapi juga menegaskan komitmen UIN Antasari dalam melahirkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga siap berkontribusi bagi kemajuan masyarakat dan bangsa
