
Kuliah Tamu FUH UIN Antasari Hadirkan Prof. Dr. Ahamad Asmadi : Tekankan Pentingnya Pemahaman dan Pengamalan Al-Qur’an serta Pendalaman Ilmu Hadis
BANJARBARU – Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUH) UIN Antasari Banjarmasin kembali menyelenggarakan kegiatan akademik bergengsi berupa Kuliah Tamu Internasional pada Rabu (29/10/2025) bertempat di Aula Masjid Kampus 2 UIN Antasari Banjarbaru. Kegiatan ini menghadirkan narasumber istimewa, Prof. Dr. Ahamad Asmadi Sakat dari Universitas Islam Malaysia, seorang akademisi ternama yang dikenal luas di bidang studi Al-Qur’an dan Hadis.
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa FUH UIN Antasari dari berbagai program studi, dosen, serta civitas akademika yang antusias mengikuti paparan ilmiah dari pakar internasional tersebut. Dalam kuliah tamunya, Prof. Ahamad Asmadi menekankan betapa pentingnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan modern, serta perlunya pendalaman terhadap ilmu-ilmu hadis, terutama dalam hal takhrij hadis—yakni metode penelusuran dan verifikasi sumber hadis secara ilmiah.

Menurut beliau, mahasiswa Ushuluddin di era digital saat ini perlu memiliki kecakapan metodologis yang kuat agar mampu mengkaji Al-Qur’an dan Hadis secara mendalam dan kontekstual. “Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca, tetapi harus diamalkan dan dijadikan pedoman hidup. Sementara ilmu hadis menjadi benteng epistemologis bagi umat Islam dalam menjaga kemurnian ajaran Rasulullah SAW. Maka, takhrij hadis bukan sekadar teknik, melainkan bentuk tanggung jawab ilmiah terhadap warisan intelektual Islam,” tutur Prof. Ahamad Asmadi dalam penyampaiannya.
Kegiatan kuliah tamu ini juga menjadi wadah inspiratif bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan akademik lintas negara dan mempererat jejaring keilmuan antara UIN Antasari dan Universitas Islam Malaysia. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi tinggi atas kesediaan Prof. Ahamad Asmadi berbagi ilmu dan pengalaman akademik. Ia juga menegaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bagian dari upaya FUH dalam memperkuat internasionalisasi pendidikan Islam serta mendorong mahasiswa agar berpikir kritis, berwawasan global, namun tetap berakar pada nilai-nilai keislaman yang otentik.
Selain sesi penyampaian materi, kegiatan ini juga diwarnai dengan dialog interaktif antara mahasiswa dan narasumber. Beragam pertanyaan kritis muncul dari peserta, mulai dari tantangan metodologis dalam studi hadis hingga relevansi pengamalan Al-Qur’an di tengah kemajuan teknologi informasi. Prof. Ahamad Asmadi menjawabnya dengan lugas dan mendalam, seraya mendorong mahasiswa untuk senantiasa memadukan semangat intelektual dengan ketulusan spiritual.
Acara kuliah tamu ini ditutup dengan foto berasma dan penyerahan cendera mata oleh pihak fakultas kepada Prof. Ahamad Asmadi Sakat sebagai bentuk penghargaan dan simbol persahabatan akademik antara dua lembaga. Semangat dan antusiasme mahasiswa yang berhadir pada kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa gairah keilmuan di FUH UIN Antasari terus hidup dan berkembang.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora berharap dapat terus menghadirkan forum-forum akademik yang menghadirkan para pakar internasional, guna memperkaya khazanah intelektual mahasiswa sekaligus memperkuat reputasi UIN Antasari Banjarmasin sebagai kampus yang berkomitmen mencetak generasi Qur’ani yang ilmiah, kritis, dan berintegritas.
(*/al/nrl)




