Persembahan Inspiratif di Panggung Wisuda: Kisah Mengharukan dari Mahasiswa Asing
Banjarbaru, (27/4/2024), Dalam suasana penuh semangat, Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin menggelar acara wisuda yang istimewa. Namun, ada yang menarik perhatian: kehadiran seorang wisudawan asing dari Malaysia Fakultas Ushuluddin dan Humaniora yang memberikan sambutan menginspirasi kepada para tamu undangan, melengkapi kehangatan acara tersebut.
Ahmad Jazlin, S.Ag adalah wisudawan yang berasal dari Malaysia, juga dikenal sebagai ketua Persatuan Kebangsaan Pelajar Malaysia-Indonesia periode 2019-2021. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin atas kesempatan yang diberikan kepadanya untuk berkuliah di sana. Selain memberikan ucapan selamat kepada para wisudawan dari berbagai fakultas, Ahmad juga berbagi pengalaman pribadi tentang tantangan yang dihadapinya sebagai mahasiswa. Salah satu rintangan yang dihadapinya adalah bahasa Banjar namun kemudian berhasil beliau atasi. Dengan cara yang berawal menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar guna untuk berkomunikasi dengan lingkungannya dan kemudian secara perlahan belajar sedikit demi sedikit tentang Bahasa Banjar.
Dengan tulus, beliau menambahkan bahwa menjadi sarjana di UIN Antasari merupakan sebuah kebanggaan yang besar, karena perjalanan pendidikan universitas ini penuh dengan perjuangan dan pengalaman berharga yang tidak terlupakan. Pesan inspiratifnya menyentuh hati para hadirin, memperkuat semangat untuk terus berjuang dalam meraih impian dan mencapai kesuksesan di masa depan.
Jazlin berbagi pengalaman dan pesan penuh semangat dalam wawancara eksklusif setelah acara wisuda. Dalam wawancara, Jazlin dengan senang hati mengungkapkan perasaannya setelah berhasil menyelesaikan studinya. “Perasaan saya sungguh gembira, setelah berhasil menamatkan pengajian di perguruan tinggi S1. Setelah lama penat lelah saya selama ini, akhirnya membuahkan hasil dengan sebuah ijazah. Itulah yang saya inginkan dan tunjukkan kepada anggota keluarga saya. Saya juga merasa bangga, karena telah berjaya menjadi bagian dari alumni UIN Antasari Banjarmasin,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Saat ditanya tentang pengalaman berkesan selama menuntut ilmu di Banjarmasin, Jazlin menjawab, “Hal yang paling berkesan bagi saya adalah bahasa dan budaya di Banjarmasin ini. Terkadang, hal semacam itu saya terbawa dan gunakan di Malaysia dalam kehidupan sehari-hari saya. Bagi saya, Bahasa Indonesia maupun budayanya cukup unik dan sopan didengar, sehingga hal itu cukup memberikan kesan tersendiri bagi saya.”
Mengakhiri wawancara dengan pesan penuh semangat untuk mahasiswa asing lain yang masih berkuliah di Indonesia, Jazlin menegaskan, “Tetaplah semangat dan jangan putus asa, karena segala jerih payah pasti akan terbalas. Karena manis selalu datang diakhir. Dan juga, untuk menjaga tingkah laku di tempat orang, karena pepatah mengatakan “Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung.” Mari kita selalu menghormati adat setempat.”
Dengan menyimak cerita inspiratif dari Ahmad Jazlin tersebut, semoga semangat dan motivasi baru bisa ditemukan oleh semua mahasiswa untuk menghadapi perjuangan dan tantangan di dunia perkuliahan di waktu sekarang juga masa depan.