
Semangat Inovasi dan Integritas: FUH UIN Antasari Gelar Workshop AI dan Anugerahkan Mahasiswa Berprestasi INISCOM 2025
Banjarmasin – Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUH) UIN Antasari Banjarmasin kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas akademik dosen melalui kegiatan bertajuk “Workshop Penulisan Jurnal Ilmiah Internasional Berbasis Artificial Intelligence (AI) bagi Dosen Tahun 2025”, selama 2 hari bertempat ruang Rektorat Lantai 3 (11/11/2025).
Kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag Dekan Fakultas Ushuluddin di UIN Sunan Gunung Djati Bandung Periode 2023-2027, sebagai Narasumber.
Kegiatan yang berlangsung secara khidmat ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, sebagai bentuk penghormatan terhadap semangat kebangsaan dan integritas dalam dunia akademik.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, Dr. Dzikri Nirwana, M.Ag, menegaskan pentingnya dua hal utama yang menjadi urgensi kegiatan tersebut.
“Pertama, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kita untuk terus meningkatkan kapasitas dosen dalam menulis jurnal ilmiah. Kedua, bagaimana kita mampu memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence tanpa menghilangkan moralitas akademik,” ujarnya.
Beliau juga menambahkan bahwa kecerdasan buatan (AI) memang memiliki banyak manfaat, namun penggunaannya harus disertai kebijaksanaan dan tanggung jawab etis.
“AI hanyalah alat bantu. Kitalah yang menentukan arah penggunaannya agar tetap berada pada koridor akademik yang berintegritas,” tegasnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Hj. Nida Mufidah, M.Pd.I, yang hadir mewakili Rektor UIN Antasari Banjarmasin, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan workshop ini. Dalam sambutannya, beliau menyoroti pentingnya kesiapan akademisi dalam menghadapi kemajuan teknologi yang kian pesat.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena tantangan kita hari ini adalah bagaimana menghadapi teknologi yang bisa membawa manfaat sekaligus potensi kemudaratan. AI seharusnya digunakan untuk membantu pekerjaan kita, bukan menggantikan buah pikir dan hasil penelitian,” ungkapnya.
Beliau juga menegaskan bahwa etika ilmiah dan integritas akademik merupakan nilai fundamental yang tidak boleh diabaikan, meski di tengah derasnya arus digitalisasi.
“Etika dalam karya tulis dan tanggung jawab sebagai insan akademisi harus terus dijaga. AI harus diposisikan sebagai mitra, bukan pengganti manusia,” tambahnya.

Sebagai bagian dari rangkaian pembukaan kegiatan ini, dilaksanakan pula penyerahan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi yang berhasil meraih juara 1 hingga 3 dalam ajang Iniscom 2025, sebuah kompetisi ilmiah yang menjadi wadah pengembangan ide dan kreativitas mahasiswa di bidang keilmuan dan teknologi.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata kepada narasumber, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi dan ilmu yang dibagikan dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan foto bersama seluruh peserta, narasumber, serta pimpinan fakultas, yang menandai semangat kolaborasi dan komitmen bersama untuk terus mengembangkan kapasitas akademik berbasis teknologi yang beretika.
Dengan terselenggaranya workshop ini, diharapkan para dosen Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Antasari semakin siap menghadapi tantangan global dalam publikasi ilmiah internasional, serta mampu mengintegrasikan pemanfaatan teknologi AI dengan nilai-nilai moral, etika, dan tanggung jawab akademik.
(*/al)





